Stress Test atau Performance Testing kapan diperlukan ?
Seiring bertambah nya cabang atau customer, maka diperlukan performance test atau stress test untuk mengukur apakah kapasitas sistem masih bisa handal untuk digunakan
Bagi sebuah perusahaan nasional atau multinasional tentu saja layanan yang diberikan harus lah memiliki akses yang cepat dan reliable. Kualitas layanan ini tentu saja harus selalu dijaga seiring dengan bertambahnya cabang maupun customer untuk kelangsungan operasional bisnis. Performance testing seperti stress test dan load test adalah salah satu cara untuk mengetahui kualitas performance sebuah sistem aplikasi. Performance test dilakukan dengan mensimulasikan banyak pengguna mengakses layanan web secara bersamaan serta menemukan beban maksimum yang bisa ditangani oleh sistem aplikasi.
Stress Testing ( Stress Test )
Stress Testing adalah proses yang dilakukan dengan memberi beban kerja kepada sistem yang bersamaan dengan pemberian beban tersebut, hal-hal berikut diukur dan atau dimonitor untuk menentukan concurrent users yang dapat dilayani oleh sistem seperti
- Response time dari setiap request
- Resource utilization setiap server yang terlibat (Processor, RAM, Disk IO, Net IO)
- Query waiting time pada setiap database yang terlibat.
Response time adalah pengukuran yang paling dapat dirasakan pertama kali oleh customer atau client. Dimana semakin lama aplikasi berjalan dan semakin banyak user yang mengakses response time semakin lambat.
Secara umum pengukuran response time bisa diketegorikan sebagai berikut :
- Pengguna tidak merasakan delay jika response time kurang dari 0.1 detik.
- Pengguna tidak merasa terganggu jika response time kurang dari 1 detik.
- Pengguna masih mau menunggu sampai 10 detik.
- Pengguna kehilangan fokus dan akan mulai melakukan kegiatan lain jika response time lebih dari 10 detik.
Selain response time, constraint yang digunakan dalam menentukan concurrent users adalah penggunaan processor. Utilisasi processor lebih dari 90% adalah ambang batas yang umum digunakan dalam performance testing. Dalam melakukan stress testing, beban kerja yang diberikan kepada sistem sebaiknya semirip mungkin dengan yang dikerjakan sistem sehari-hari. Tujuan lain dari stress testing adalah sistem yang optimized yang didapatkan dengan fine-tuning pada sistem menggunakan feedback yang ditemukan selama stress testing.
Apakah sistem aplikasi anda sudah memenuhi kriteria diatas, ataukah menurun setiap hari nya. Apabila jawaban nya terus mengalami penurunan maka mungkin sudah saat nya anda melakukan stress test terhadap sistem aplikasi ini.